Bagi penderita Diabetes Melitus terdapat beberapa jenis makanan yang harus dihindari, antara lain:
(1) Gula murni seperti yang terdapat pada gula pasir, gula merah, permen, coklat, kue manis, cake, tarcis, dodol, selai/jam, jelly, sirup, soft drink, es krim, susu kental manis, buah kalengan, buah yang diawetkan dengan gula, dendeng, abon, sarden, dll.;
(2) Makanan yang digoreng dan menggunakan santan kental.
Sedangkan makanan yang dianjurkan adalah:
(1) sumber karbohidrat kompleks, seperti beras, kentang, singkong, terigu, tapioka, gula, hunkue, makaroni, mie, bihun, roti, dan biskuit;
(2) sayuran (terutama sayuran hijau), seperti bayam, kangkung, daun singkong, dll.;
(3) buah-buahan, menurut jumlah yang sudah ditentukan.
Dibawah ini uraian tentang Diet Diabetes Melitus dari dokter.
Diet Diabetes Melitus
Dr.Luciana B. Soetanto, SpGK
RS MITRA KEMAYORAN
Tujuan
Menyesuaikan makanan dengan kesanggupan, tubuh untuk menggunakannya, sehingga membantu Anda :
Menurunkan kadar gula darah mendekati normal
Menurunkan gula dalam urine menjadi negative
Mencapai berat badan normal/ideal
Syarat Diet DM
Kebutuhan kalori disesuaikan dengan kelainan metabolik, umur, berat badan, tinggi badan, dan aktivitas tubuh.
Jumlah hidrat arang disesuaikan dengan kesanggupan tubuh dalam menggunakan tubuh dalam menggunakannya.
Cukup protein, mineral, vitamin didalam makanan
Bahan Makanan Yang Harus Di Batasi
Sumber hidrat arang kompleks seperti nasi, lontong, roti, ubi, singkong, mie, bihun, macaroni dan makanan lain yang dibuat dari tepung-tepungan.
Bahan Makanan Yang Harus Di hindari
Gula murni dan makanan yang diolah dengan gula murni, seperti gula pasir, gula jawa, gula-gula dodol, coklat, jam, madu, sirup, coca-cola, susu kental manis, es krim, kue-kue manis, coke, tarcis, buah dalam kaleng, dendeng, abon, kecap, dan lain-lain.
TIPS
Pengaturan makan atau diet bagi penderita DM merupakan salah satu upaya terpenting dalam mempertahankan kadar glukosa darah, kami anjurkan Anda konsultasi dengan dokter/ahli gizi tentang hal ini
Gunakan daftar makanan penukar sehingga Anda dapat memilih bahan makanan yang disukai dengan menu keluarga.
Pada awal terapi atau kadar glukosa belum terkontrol dianjurkan menimbang makanan sesuai petunjuk dokter/ahli gizi. Bila kadar glukosa sudah terkontrol, Anda dapat makan dari menu keluarga, asal jumlah makanan ditakar ( menggunakan ukuran rumah tangga ).
Gunakan prinsip 3 J
Tepat Jumlah bahan makanan
Tepat Jadwal Makan
Tepat Jenis bahan makanan
Imbangi dengan olahraga 30 menit/hari
Kolesterol normal dalam darah : 160 - 200 mg
Kolesterol tinggi mengakibatkan penyakit mendadak seperti hipertensi, jantung, stroke dan kematian.
RS Mitra Kemayoran
Alamat : Jl. HBR Motik, Kemayoran, Jakarta 10630
Telp : +62 - 21 654 5555, 654 5888
Fax : +62 -21 654 5959
Email : kemayoran@mitrakeluarga.com
Diet dan Olahraga bagi penderita DIABETES
Mengelola penyakit ini sebenarnya mudah asal penderita bisa mendisiplinkan diri dan melakukan olahraga secara teratur, menuruti saran dokter, dan tidak mudah patah semangat.
Seseorang dikatakan menderita diabetes bila kadar glukosa dalam darah di atas 120 mg/dl dalam kondisi berpuasa, dan di atas 200 mg/dl setelah dua jam makan. Tanda lain yang lebih nyata adalah apabila air seninya positif mengandung gula.
Diet dan olahraga
Selain mengontrol kadar gula secara teratur, melakukan diet makanan dan olahraga yang teratur menjadi kunci sukses pengelolaaan diabetes. Dalam hal makanan misalnya, penderita diabetes harus memperhatikan takaran karbohidrat. Sebab lebih dari separuh kebutuhan energi diperoleh dari zat ini.
Menurut dr. Elvina Karyadi, M.Sc., ahli gizi dari SEAMEO-Tropmed UI, ada dua golongan karbohidrat yakni jenis kompleks dan jenis sederhana. Yang pertama mempunyai ikatan kimiawi lebih dari satu rantai glukosa sedangkan yang lain hanya satu. Di dalam tubuh karbohidrat kompleks seperti dalam roti atau nasi, harus diurai menjadi rantai tunggal dulu sebelum diserap ke dalam aliran darah. Sebaliknya, karbohidrat sederhana seperti es krim, jeli, selai, sirup, minuman ringan, dan permen, langsung masuk ke dalam aliran darah sehingga kadar gula darah langsung melejit.
Dari sisi makanan penderita diabetes lebih dianjurkan mengkonsumsi karbohidrat berserat seperti kacang-kacangan, sayuran, buah segar seperti pepaya, kedondong, apel, tomat, salak, semangka dll. Sedangkan buah-buahan yang terlalu manis seperti sawo, jeruk, nanas, rambutan, durian, nangka, anggur, tidak dianjurkan.
Peneliti gizi asal Universitas Airlangga, Surabaya, Prof. Dr. Dr. H. Askandar Tjokroprawiro, menggolongkan diet atas dua bagian, A dan B. Diet B dengan komposisi 68% karbohidrat, 20% lemak, dan 12% protein, lebih cocok buat orang Indonesia dibandingkan dengan diet A yang terdiri atas 40 - 50% karbohidrat, 30 - 35% lemak dan 20 - 25% protein. Diet B selain mengandung karbohidrat lumayan tinggi, juga kaya serat dan rendah kolesterol.
Berdasarkan penelitian, diet tinggi karbohidrat kompleks dalam dosis terbagi, dapat memperbaiki kepekaan sel beta pankreas. Sementara itu tingginya serat dalam sayuran jenis A (bayam, buncis, kacang panjang, jagung muda, labu siam, wortel, pare, nangka muda) ditambah sayuran jenis B (kembang kol, jamur segar, seledri, taoge, ketimun, gambas, cabai hijau, labu air, terung, tomat, sawi) akan menekan kenaikan kadar glukosa dan kolesterol darah.
Bawang merah dan putih (berkhasiat 10 kali bawang merah)serta buncis baik sekali jika ditambahkan dalam diet diabetes karena secara bersama-sama dapat menurunkan kadar lemak darah dan glukosa darah.
Pola 3J
Ahli gizi lain, dr. Andry Hartono D.A. Nutr., dari RS Panti Rapih, Yogyakarta menyarankan pola 3J: yakni jumlah kalori, jadwal makan, dan jenis makanan.
Bagi penderita yang tidak mempunyai masalah dengan berat badan tentu lebih mudah untuk menghitung jumlah kalori sehari-hari. Caranya, berat badan dikalikan 30. Misalnya, orang dengan berat badan 50 kg, maka kebutuhan kalori dalam sehari adalah 1.500 (50 x 30). Kalau yang bersangkutan menjalankan olahraga, kebutuhan kalorinya pada hari berolahraga ditambah sekitar 300-an kalori.
Jadwal makan pengidap diabetes dianjurkan lebih sering dengan porsi sedang. Maksudnya agar jumlah kalori merata sepanjang hari. Tujuan akhirnya agar beban kerja tubuh tidak terlampau berat dan produksi kelenjar ludah perut tidak terlalu mendadak.
Di samping jadwal makan utama pagi, siang, dan malam, dianjurkan juga porsi makanan ringan di sela-sela waktu tersebut(selang waktu sekitar tiga jam).
Yang perlu dibatasi adalah makanan berkalori tinggi seperti nasi, daging berlemak, jeroan, kuning telur. Juga makanan berlemak tinggi seperti es krim, ham, sosis, cake, coklat, dendeng, makanan gorengan.
Sayuran berwarna hijau gelap dan jingga seperti wortel, buncis, bayam, caisim bisa dikonsumsi dalam jumlah lebih banyak, begitu pula dengan buah-buahan segar. Namun, perlu diperhatikan bila penderita menderita gangguan ginjal, konsumsi sayur-sayuran hijau dan makanan berprotein tinggi harus dibatasi agar tidak terlalu membebani kerja ginjal.
.
No comments:
Post a Comment