Ini adalah pohon walnuss di kebun tetangga. Tahun kemaren (2007) hasil panen kacang walnuss dari kebun mereka sangat banyak dan bagus. Aku dibagi banyak sekali. Tapi tahun ini (2008) hasil panen pohon walnuss mereka kurang baik. Yaitu kulit kacangnya tidak lagi mengelupas secara alami, tetapi sebagian daging buah kacangnya masih hijau dan menempel pada bijinya, namun sudah jatuh ke tanah.
Kemungkinan karena pohonnya sudah tua kata mereka. Walaupun begitu, mereka menawarkan kepada kita hasil panennya. Kita tidak menolaknya. Kacang walnus hasil panen kali ini, setelah dibersihkan ternyata masih enak dimakan dan tetap terasa renyah.
Berikut adalah foto2, bagaimana kita membersihkan kacang walnuss tersebut hingga menjadi siap dimakan.
Tiga buah walnuss
Variasi buah walnuss yang sudah jatuh ke tanah, sebagian masih terbungkus daging buah.
Daging kacang walnuss, bentuknya seperti otak manusia.
Kacang walnuss siap dimakan. Sebelum disimpan dalam toples, angin-anginkan dulu selama beberapa hari supaya benar2 kering agar tidak jamuran. Tahan setahun di simpan dalam plastik kedap udara. ~~~~
Walnut opener, kacang walnuss dimasukkan kedalam bulatan, lalu ditekan keras2. Hingga retak dan pecah2 agar mudah diambil daging bijinya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ketika menguliti kacang walnus, harus pakai sarung tangan. Karena buah walnus yang setelah jatuh ke tanah, kulitnya menjadi berwarna hitam, bila kena kulit tangan terlalu lama, warnaya menempel seperti sepuhan hitam loh, akibatnya sulit sekali membersihkan jari-jari yang hitam, tidak bisa segera hilang walaupun sudah dicuci dengan sabun berkali-kali. Bersihkan jari-jari dengan air jeruk lemon, iris jeruk lemon, lalu remas-remas pada jari-jari yang ternoda. Kemudian bilas dengan air bersih.
No comments:
Post a Comment